Cepat Tanggap Meminimalisir Banjir Kota Manado

0 11

Intensitas curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah titik di Kota Manado tergenang air cukup tinggi. Dalam upaya membantu warga, Pemerintah Kota Manado cepat tanggap menerima laporan darurat dan langsung bergerak melakukan evakuasi.

Seperti yang terpantau di wilayah Bailang-Mahawu. Setelah menerima laporan masyarakat lewat CALL CENTER 112, tim dari Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Manado bersama aparat kepolisian serta TNI langsung terjun ke lokasi melakukan evakuasi warga.

Hal ini menggambarkan secara jelas upaya dan kepedulian Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang (AARS) yang sigap menginstruksikan jajarannya untuk terus memonitor titik-titik yang terdampak genangan air cukup tinggi sehingga menyebabkan keadaan darurat.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey bersama AARS turun lapangan meninjau lokasi banjir Kota Manado
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey bersama AARS turun lapangan meninjau lokasi banjir Kota Manado

 

Diketahui ada sekira 11 titik di Manado yang saat ini dilaporkan tergenang air, diantaranya Bailang, Mahawu, Dendengan Dalam, Kubur Cina Paal 2, belakang kompleks Pasar Segar Paal 2, Kairagi, Tikala, Ranotana, Wenang, Ternate Tanjung dan Sumompo. Dari 11 titik tersebut, beberapa diantaranya debit air tidak terlalu tinggi dan hanya seperti genangan air biasa dan masih bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat.

Padahal, di tahun-tahun sebelum pemerintahan AARS, titik-titik tersebut selalu menjadi lokasi yang paling parah saat terjadi banjir. Hal itu secara tidak langsung membuktikan proyek pembangunan yang dilakukan untuk meminimalisir banjir seperti pembangunan drainase, revitalisasi sungai dan pengerukan sungai bukan upaya gagal melainkan punya peran penting meminimalisir banjir saat ini.

Salah satu warga Ranotana, Sandi Bolung mengaku masih mengingat memori kelam tahun 2014 saat rumahnya ditelan banjir. Namun berbeda dengan saat ini, akibat pembangunan tanggul, drainase serta pengerukan, saat ini dirinya tidak perlu was-was lagi saat hujan.

“Dulu trauma pasti ada, apalagi lihat rumah hilang ditelan banjir. Tapi sekarang pemerintah sudah bangun tanggul cukup tinggi untuk menghalau air di sungai. Jadi kalau ada yang bilang pembangunan oleh pemerintah sia-sia, kami bisa pastikan tidak ada yang sia-sia untuk meminimalisir luapan banjir,” ungkapnya.

Senada disampaikan Luhidin Fania, warga kompleks Pasar Pinasungkulan Karombasan. Dia mengatakan, di tahun 2020 jalan pasar jadi seperti sungai karena curah hujan yang tinggi karena selokan tidak dapat menampung debit air.

“Setelah kejadian itu, Pemerintah Kota Manado datang beking lebar tu got, beking drainase besar di muka pasar deng tu kuala lagi so dapa keruk akang. Sekarang pas hujan, memang air di got memang tinggi, mar nda sampe meluap keluar jalan dan masuk pasar,” ungkapnya.

Sementara itu, diketahui ada beberapa faktor terjadinya genangan air cukup tinggi di beberapa titik lainnya seperti curah hujan tinggi yang terjadi selama berjam-jam, debit air dari daerah lain yang bermuara di Kota Manado dan masalah sampah yang menutup aliran air di drainase.

Khusus masalah sampah, AARS selalu dalam setiap kesempatan mengimbau warga Manado untuk tidak membuang sampah sembarangan. Imbasnya ketika tidak mengindahkan imbauan pemerintah, maka hal tersebut akan berdampak tidak baik.

Begitu pula dengan beredarnya foto dan video keadaan banjir yang tidak sesuai fakta di lapangan. AARS mengimbau warga tidak termakan informasi hoax. “Jangan dulu percaya sebelum mencari tahu fakta sebenarnya di lapangan. Apa lagi langsung main share,” imbau AARS.

Sampai saat ini juga, Pemkot Manado masih terus berupaya dalam penanganan bencana. Sejumlah tim diterjunkan ke wilayah-wilayah yang terdampak banjir untuk mengevakuasi warga. Untuk membantu warga Manado melaporkan keadaan darurat dapat menghubungi HOTLINE 112 agar supaya dengan cepat dapat dievakuasi oleh tim basarnas dan BPBD serta pihak yang terkait.

Leave A Reply

Your email address will not be published.